Jakarta – Pemerintah kembali mengalokasikan kuota rumah subsidi sebanyak 220.000 unit untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di tahun 2025. Program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan akses hunian layak bagi kelompok pekerja yang membutuhkan.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan bahwa rumah subsidi akan diberikan secara tepat sasaran kepada segmen masyarakat yang memenuhi syarat sebagai MBR. Dalam keterangan resminya, Maruarar menyampaikan bahwa program ini merupakan tindak lanjut arahan langsung dari Presiden Prabowo.
“Arahan Presiden Prabowo kepada saya adalah bagaimana rumah subsidi ini diberikan kepada masyarakat yang memang berhak, yaitu mereka yang termasuk dalam kategori masyarakat berpenghasilan rendah,” ujar Maruarar di Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).
13 Segmen Pekerja yang Mendapat Jatah Rumah Subsidi
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mengungkapkan bahwa dari total kuota tersebut, sebanyak 164.260 unit rumah subsidi telah dialokasikan untuk 13 segmen pekerja, yaitu:
-
Guru – 20.000 unit
-
Tenaga Migran – 20.000 unit
-
Perawat – 15.000 unit
-
Bidan – 10.000 unit
-
Tenaga Kesehatan Masyarakat – 5.000 unit
-
Pegawai Kementerian, meliputi:
-
Kementerian Dalam Negeri – 2.000 unit
-
Kementerian Keuangan – 2.000 unit
-
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif – 3.000 unit
-
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga – 2.000 unit
-
-
Pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) – 1.000 unit
-
Petani – 20.000 unit
-
Buruh – 20.000 unit
-
Polri – 14.500 unit
-
TNI AD – 5.760 unit
-
Nelayan – 20.000 unit
-
Pengemudi Ojek dan Taksi Online – 2.000 unit
-
Asisten Rumah Tangga (ART) – 1.000 unit
-
Wartawan – 1.000 unit
Data tersebut menunjukkan adanya upaya inklusif pemerintah untuk menjangkau berbagai profesi yang berkontribusi besar bagi pembangunan dan pelayanan masyarakat, namun memiliki keterbatasan dalam membeli rumah secara komersial.
Progres Realisasi Rumah Subsidi 2025
Sejak awal tahun hingga 8 April 2025, BP Tapera mencatat bahwa realisasi program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai 100.021 unit. Bila dihitung sejak pelantikan Presiden Prabowo pada 20 Oktober 2024, total rumah subsidi yang sudah dalam proses pembangunan, siap akad, dan telah akad mencapai 142.226 unit.
Program ini diharapkan dapat membantu percepatan penyediaan rumah bagi MBR dan mendorong pertumbuhan sektor properti secara merata di seluruh Indonesia.
Program rumah subsidi 2025 menargetkan kelompok pekerja dari berbagai sektor yang selama ini kesulitan memiliki rumah layak huni. Dengan alokasi kuota yang sudah dibagi secara rinci, diharapkan proses distribusi rumah subsidi ini bisa tepat sasaran dan transparan.
Sumber: detik.com









0 Komentar