Jakarta, 12 Maret 2025 — Sebanyak 232 rumah tidak layak huni (RTLH) di Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, akan direnovasi setelah Lebaran 2025. Program ini dijalankan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi yang dipimpin oleh Sugianto Kusuma (Aguan) dan Franky O. Widjaja, bekerja sama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Tahapan Renovasi Rumah di Johar Baru
Menurut Sri Haryati, Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan, renovasi akan dilaksanakan dalam dua tahap:
- Tahap 1: Renovasi 148 rumah mulai 14 April 2025.
- Tahap 2: Sisa rumah akan direnovasi pada November 2025.
Selama proses renovasi, warga yang terdampak akan dipindahkan ke kontrakan sementara mulai 10 April 2025.
Biaya Kontrakan Ditanggung Yayasan Buddha Tzu Chi
Menariknya, biaya kontrakan warga sepenuhnya akan ditanggung oleh Yayasan Buddha Tzu Chi selama 6 bulan dengan kisaran Rp 800.000 – Rp 1 juta per bulan.
“Itu kisarannya antara Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta per bulan, dan akan ditanggung yayasan selama enam bulan,” kata Sri Haryati saat mendampingi Menteri PKP Maruarar Sirait dan Aguan berdialog dengan warga Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, pada 11 Maret 2025.
Anggaran Renovasi Capai Rp 10 Miliar
Setiap rumah akan mendapatkan anggaran renovasi sebesar Rp 20 juta per unit. Artinya, untuk 232 rumah, yayasan mengalokasikan dana sekitar Rp 4,6 miliar. Sementara untuk target renovasi 500 rumah, total anggaran mencapai Rp 10 miliar.
“Satu rumah kan Rp 20 juta, tinggal dikali saja,” ujar Aguan.
Dampak Positif bagi Warga Johar Baru
Program ini mendapat apresiasi dari warga yang merasa sangat terbantu, baik dari segi perbaikan rumah maupun keringanan biaya hidup selama renovasi berlangsung.
Dengan adanya program bedah rumah gratis ini, diharapkan kualitas hunian warga Johar Baru semakin baik, sehat, dan layak huni.
0 Komentar