081-327-051-504

Web Design

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

Logo Design

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

Web Development

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

White Labeling

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

VIEW ALL SERVICES 

Discussion – 

0

Discussion – 

0

Wali Kota Jakut Bantah Isu Penggusuran Rumah Warga untuk Jalan ke PIK

Jakarta, 3 Maret 2025 — Warga Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, menuntut akses jalan yang lebih mudah ke Pantai Indah Kapuk (PIK). Namun, kekhawatiran muncul terkait potensi penggusuran rumah warga demi membuka jalan baru. Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan resmi terkait penggusuran.

Mediasi Warga dan Pemerintah

Dalam mediasi yang dihadiri oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, beberapa warga melalui perwakilan RW menyatakan keberatan terhadap pembangunan jalan jika harus mengorbankan hunian mereka. Ketua RW 01, Purnomo, menyatakan keberpihakannya kepada warga yang berpotensi terdampak.

“Saya harus menyatakan tidak setuju. Saya akan membantu warga RW 02 yang jelas-jelas terdampak langsung. Kami ingin akses jalan, tapi tanpa penggusuran rumah,” ujar Purnomo.

Penlok Belum Ditentukan

Wali Kota Ali Maulana Hakim menjelaskan bahwa penentuan lokasi (penlok) jalan masih dalam proses pembaruan, mengingat dokumen sebelumnya disiapkan pada 2015. Artinya, belum ada kepastian berapa rumah yang akan terdampak.

“Belum ada keputusan resmi. Yang digusur siapa, berapa rumah, semua itu baru bisa ditentukan setelah penlok diperbarui,” jelas Ali.

Solusi Tanpa Penggusuran

Menteri Maruarar Sirait berharap solusi yang manusiawi dapat diambil, yaitu membuka akses jalan dengan sedikit atau tanpa penggusuran rumah warga.

“Kalau bisa, tetapkan lokasi yang minim dampak sosial. Jangan sampai banyak rumah warga yang harus digusur,” tegas Ara.

Dampak Penutupan Akses

Sebagian area Kapuk Muara saat ini tertutup tembok beton dan tumpukan bebatuan yang menghalangi jalan ke PIK. Bebatuan ini disebut berfungsi sebagai pengendali banjir karena berada di atas saluran air. Namun, warga mengeluhkan banjir yang lebih sering terjadi sejak area tersebut tertutup.

Kesepakatan Masih Berproses

Mediasi kali ini belum menghasilkan kesepakatan final. Ara berjanji akan kembali mengunjungi Kapuk Muara pada 15 Maret 2025 untuk melanjutkan dialog.

Sumber: detik.com

 

Nisa

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like