081-327-051-504

Web Design

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

Logo Design

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

Web Development

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

White Labeling

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

VIEW ALL SERVICES 

Discussion – 

0

Discussion – 

0

Perbedaan Rumah KPR Konvensional vs. KPR Syariah

Ketika berbicara tentang pembelian rumah, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi salah satu solusi utama bagi masyarakat Indonesia. Namun, saat ini tersedia dua jenis KPR yang bisa dipilih, yaitu KPR Konvensional dan KPR Syariah. Keduanya menawarkan kemudahan memiliki rumah dengan sistem cicilan, namun memiliki perbedaan mendasar dari segi prinsip, sistem bunga, hingga proses legalitas.

Artikel ini akan membahas secara lengkap perbedaan antara KPR Konvensional dan KPR Syariah, agar Anda bisa memilih jenis pembiayaan rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan prinsip keuangan Anda.

Apa Itu KPR Konvensional?

KPR Konvensional adalah jenis pembiayaan rumah yang ditawarkan oleh bank dengan menggunakan sistem bunga (interest). Nasabah akan membayar cicilan setiap bulan yang terdiri dari pokok pinjaman dan bunga sesuai dengan suku bunga yang ditentukan.

Ciri-ciri KPR Konvensional:

  • Menggunakan sistem bunga (fixed atau floating).

  • Terkait erat dengan suku bunga Bank Indonesia.

  • Ada penalti jika pelunasan dipercepat.

  • Biasanya ada asuransi tambahan.

Apa Itu KPR Syariah?

KPR Syariah adalah sistem pembiayaan rumah yang menggunakan prinsip syariah Islam, tanpa bunga, melainkan menggunakan sistem jual beli (murabahah), sewa (ijarah), atau kerjasama (musyarakah mutanaqisah).

Ciri-ciri KPR Syariah:

  • Tidak menggunakan bunga (riba).

  • Akad sesuai prinsip syariah.

  • Cicilan tetap selama masa angsuran.

  • Tidak ada penalti pelunasan dini.

Perbedaan Utama KPR Konvensional dan KPR Syariah

1. Prinsip dan Dasar Hukum

  • KPR Konvensional: Mengacu pada hukum perbankan umum dan prinsip ekonomi kapitalis, dengan dasar perhitungan suku bunga.

  • KPR Syariah: Berdasarkan hukum Islam dan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah. Tidak menggunakan sistem bunga karena dianggap riba.

2. Sistem Pembayaran

  • Konvensional: Pembayaran cicilan mencakup pokok + bunga, dan bunga bisa berubah (floating).

  • Syariah: Pembayaran berdasarkan kesepakatan harga di awal, dengan cicilan tetap (fixed).

3. Akad yang Digunakan

  • Konvensional: Tidak menggunakan akad khusus, hanya perjanjian kredit.

  • Syariah: Menggunakan akad seperti murabahah (jual beli), ijarah (sewa), atau musyarakah mutanaqisah (kerjasama bertahap).

4. Penalti dan Denda

  • Konvensional: Ada penalti untuk pelunasan dipercepat dan denda keterlambatan.

  • Syariah: Tidak ada penalti pelunasan dipercepat. Denda keterlambatan digunakan untuk dana sosial, bukan keuntungan bank.

5. Transparansi

  • Konvensional: Suku bunga bisa berubah tergantung pasar, sehingga cicilan bisa naik/turun.

  • Syariah: Nilai cicilan disepakati sejak awal dan tidak berubah, lebih transparan.

6. Proses Pengajuan

  • Konvensional: Cenderung lebih fleksibel namun dengan proses yang panjang dan banyak dokumen.

  • Syariah: Proses bisa lebih cepat karena tidak tergantung suku bunga, namun tetap membutuhkan dokumen legal.

Keunggulan dan Kekurangan Masing-Masing

KPR Konvensional

Keunggulan:

  • Banyak pilihan bank.

  • Promo suku bunga rendah di tahun-tahun awal.

Kekurangan:

  • Bunga bisa naik seiring waktu.

  • Ada penalti pelunasan dini.

KPR Syariah

Keunggulan:

  • Cicilan tetap dan transparan.

  • Sesuai prinsip syariah, tanpa riba.

Kekurangan:

  • Belum semua bank menyediakan.

  • Uang muka bisa lebih besar.

Mana yang Lebih Baik: KPR Konvensional atau Syariah?

Pemilihan jenis KPR terbaik tergantung pada kebutuhan dan prinsip keuangan pribadi. Jika Anda mengutamakan kestabilan cicilan dan prinsip syariah, maka KPR Syariah bisa menjadi pilihan. Namun, jika fleksibilitas suku bunga dan banyaknya pilihan bank menjadi prioritas, KPR Konvensional bisa dipertimbangkan.

Beberapa faktor yang bisa menjadi pertimbangan:

  • Keyakinan/prinsip keuangan pribadi.

  • Kemampuan membayar uang muka.

  • Keinginan melunasi lebih cepat.

  • Stabilitas pendapatan dalam jangka panjang.

Tips Memilih KPR yang Tepat

  • Bandingkan penawaran dari beberapa bank.
  • Pahami akad dan skema cicilan secara mendalam.
  • Pastikan legalitas dan sertifikat rumah jelas.
  • Hitung total biaya termasuk biaya admin, notaris, dan asuransi.
  • Konsultasikan dengan pihak bank atau notaris terpercaya.

Baik KPR Konvensional maupun KPR Syariah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Memahami perbedaan di antara keduanya sangat penting sebelum mengambil keputusan besar dalam hidup seperti membeli rumah. Pilihlah skema KPR yang paling sesuai dengan kondisi finansial dan prinsip hidup Anda.

Nisa

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like